Sabtu, 25 Mei 2013

You Are My Sunshine 「Prolog」


           Awal bulan September, musim gugur. Panasnya udara musim pana masih terasa, namun hembusan angin musim gugur mulai terasa dikejauhan. Daun-daun pohon maple pun masih berwarna hijau. Liburan musim panas bagi anak-anak sekolah telah berakhir seminggu yang lalu dan kini saatnya kembali dalam rutinitas rutin disekolah, belajar. Keisuke berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke sekolah, tapi, alih-alih ke sekolah, dia malah mengayuh sepedanya kearah yang berlawanan dengan jalan ke sekolahnya. Dia tidak ingin pergi ke sekolah hari ini. Keisuke berhenti di tepi sungai yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Dia memarkir sepedanya di pinggir jalan dan segera berjalan melintasi padang rumput yang cukup luas menuju ke sebuah pohon yang cukup besar yang tumbuh ditepi sungai. Keisuke meletakkan tas sekolahnya diatas rumput hijau dan menggunakannya sebagai bantal lalu dia merebahkan tubuhnya diatas hamparan rumput hijau yang tidak terlalu rimbun itu..
           Keisuke, seorang anak laki-laki berusia enam belas tahun, murid tahun kedua SMA Seinen. Dia cukup tampan, postur tubuhnya tinggi namun tidak terlalu atletis. Rambutnya berwarna hitam dan selalu terlihat rapi walaupun tidak disisir. Matanya tidak sipit namun tidak terlalu besar dan dihiasi dengan bola mata berwaran hitam senada dengan warna rambutnya. Dia salah satu anak laki-laki populer di sekolahnya dan disukai oleh para gadis. Tapi entah kenapa hingga saat ini Keisuke tidak pernah memiliki kekasih. Dia selalu menolak para gadis yang menyatakan cinta padanya.
           Mata Keisuke menatap langit bulan September. Kejadian semalam kembali terlintas dibenaknya. Pertengkaran kedua orang tuanya. Keluarganya sudah tidak harmonis lagi. Setiap hari selalu saja terjadi pertengkaran karena hal-hal yang sepele. Kakak laki-lakinya pun pergi meninggalkan rumah sejak sebulan yang lalu karena sudah tidak tahan dengan pertengkaran kedua orang tuanya itu.
           “Seandainya nii san mengajakku ikut bersamanya, aku pasti tidak akan kesepian seperti ini”, kata Keisuke dalam hati.
           “Huft...”
           Hembusan angin yang sepoi-sepoi membuat Keisuke merasa ngantuk dan tak lama kemudian dia tertidur di bawah pohon itu. Hanya saat tidur saja Keisuke bisa melupakan sejenak tentang ketidakharmonisan keluarganya.
           Perlahan Keisuke membuka matanya. Matahari sudah sedikit condong ke barat. Dia melihat arlojinya dan ternyata sudah pukul dua siang. Keisuke mengusap-usap matanya sambil menguap.
           “Sudah jam dua. Ternyata aku tidur disini cukup lama. Aku masih belum ingin pulang”, kata Keisuke.
           Setelah berpikir beberapa saat, Keisuke akhirnya memutuskan untuk pergi ke internet cafe untuk membunuh kesepiannya. Saat ini memang ada game online baru yang ingin dia mainkan. Keisuke mengayuh sepedanya dengan santai. Internet cafe yang akan dia datangi hanya berjarak tiga blok dari rumahnya. Dia masuk ke dalam internet cafe yang bernama Daichi dan memilih untuk menggunakan komputer yang jaraknya paling jauh dari pintu masuk.
Keisuke asyik bermain game sampai lupa waktu hingga ponselnya berbunyi pertanda ada email masuk. Ternyata email dari teman sekelasnya Tomoko yang menanyakan kenapa Keisuke tidak masuk sekolah hari ini, namun Keisuke tidak membalas email itu. Saat dia selesai membaca email itu, Keisuke melirik arlojinya. Dia kaget, ternyata sudah pukul enam sore. Keisuke membereskan tasnya dan segera menuju kasir untuk membayar. Karyawan internet cafe itu bukanlah orang yang sama dengan pada saat Keisuke datang tadi. Kali ini karyawan yang ada di meja kasir itu seorang laki-laki muda yang tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan cukup atletis dan kelihatannya laki-laki itu usianya tidak berbeda jauh dengan Keisuke. Dia mengeluarkan dompetnya dan membayarkan sejumlah uang pada laki-laki muda itu. Namun, belum sempat Keisuke memasukkan kembaliannya kedalam dompet ponselnya berbunyi dan dia meletakkan dompetnya begitu saja diatas meja. Ternyata it telepon dari ibunya yang menayakan keberadaannya saat ini. Karena terburu-buru Keisuke melupakan dompetnya. Karywan internet cafe itu baru menyadari jika Keisuke meninggalkan dompetnya setelah Keisuke pergi dari internet cafe itu.
“Yamada Keisuke, SMA Seinen”, laki-laki itu melihat kartu pelajar Keisuke yang ada di dalam dompetnya.
Laki-laki itu memasukkan dompet Keisuke kedalam plastik dan menempelinya dengan  tulisan “barang tamu yang tertinggal”lalu memasukkannya kedalam laci.
Keisuke yang terburu-buru itu tidak mengetahui jika sebuah kisah baru akan tercipta. Sebuah kisah yang akan mengubah kehidupannya dan membunuh rasa kesepian yang dia rasakan selama ini.





 Yoshi‘s Note
Kali ini Yoshi muncul dengan sesuatu yang berbeda. Jadi, selamat menikmati.......